Belum ada produk di keranjang belanja kamu

RATING 105 BANK VERSI INFOBANK 2024

Awas Kredit Macet Setelah Pesta Dividen

Pada 2024, para juragan bank meraup dividen ketika laba perbankan tumbuh 20,57%menjadi Rp243,33 triliun di tengah tekanan beban bunga yang meroket 38,23% pada 2023. Pesta dividen bank-bank jumbo akan berlanjut di tengah ancaman stagnasipertumbuhan laba perbankan 2024. Apa jurus para bankir yang modal banknya makin gendut tapi ekspansi kreditnya terhalang tren kenaikan kredit macet dan tekananbiaya dana? Bank mana yang labanya akan terus tumbuh dan bank mana yangmengalami stagnasi, lalu bagaimana bank-bank bermodal cekak bertahan? Bagaimana rapor bank-bank menurut hasil rating 105 bank umum versi Infobank 2024?

Oleh Karnoto Mohamad
Beberapa bankir seperti Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama BCA; Hery Gunardi, Direktur Utama Bank BSI; dan Sunarso, Direktur Utama BRI, berfoto bersama Perry Warjiyo, Gubernur BI dan Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri BUMN beberapa waktu lalu; menjaga kuda-kuda permodalan sangat penting untuk menghadapi siklus ekonomi.

Beberapa bankir seperti Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama BCA; Hery Gunardi, Direktur Utama Bank BSI; dan Sunarso, Direktur Utama BRI, berfoto bersama Perry Warjiyo, Gubernur BI dan Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri BUMN beberapa waktu lalu; menjaga kuda-kuda permodalan sangat penting untuk menghadapi siklus ekonomi.

Siklus ekonomi yang dilalui industri perbankan kian cepat berubah. Dua tahun pascapandemi COVID-19, para pemilik bank bisa menikmati pesta dividen pada 2023 dan 2024. Kini, para bankir harus terus memutar otak agar para juragan banknya bisa menikmati kenaikan dividen setelah menutup tahun 2024. Sebab, capital adequacy ratio (CAR) bank umumnya makin tebal, 25,97% per April 2024, dan pemegang saham berharap rentabilitas yang tinggi sebagai indikator seberapa produktif modal yang ditanamkan di banknya. Untuk terus membuat para pemegang saham bank tersenyum lebar, para bankir harus mendongkrak laba dan harga saham banknya. Bagi para pemilik, pertumbuhan laba akan meningkatkan penerimaan dividen. Peningkatan harga saham akan membuat kekayaan pemilik bertambah karena valuasinya naik. Karena 75% sumber pendapatan perbankan berasal dari kredit, maka para bankir harus menggenjot pertumbuhan kredit untuk mendongkrak laba. Namun, target pertumbuhan kredit dua digit pada 2024 akan teradang dua hal utama ini.

Satu, kondisi likuiditas yang masih ketat diiringi dengan meningkatnya biaya bunga sehingga akan menekan pendapatan bunga bersih. Per April 2024, beban bunga yang meningkat 21,77% secara tahunan pun menekan pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang hanya 2,97%. Net interest margin (NIM) yang trennya naik, dari 4,51% pada 2021 menjadi 4,71% pada 2022 dan 4,81% pada 2023, mulai menurun lagi menjadi 4,56% per April 2024. Upaya bank-bank menggenjot pendapatan nonbunga untuk menopang pendapatan ketika ekspansi kredit tak bisa digenjot kencang pun tidak terlalu berdampak terhadap profitabilitas. Sebab, pendapatan operasional nonbunga hanya tumbuh 7,27%, kalah dari kenaikan biaya operasional selain bunga yang mencapai 8,43%.

Lanjut baca artikel

Rekomendasi Terbaik

Mulai Berlangganan
Premium Infobank Digital

  • Akses ke Semua Artikel dari Semua Edisi Majalah Infobank

  • Baca Artikel & Majalah Tanpa Iklan

  • Kemudahan Akses di Berbagai Perangkat Web & Mobile

MULAI LANGGANAN

Beli majalah
Infobank Edisi Agustus 2024

Rp 65.000

BELI