Di tengah melemahnya daya beli dan ketidakpastian ekonomi, maximus Insurance berhasil mencatatkan pertumbuhan signifikan melalui inovasi digital, ekspansi distribusi, dan manajemen risiko yang cermat. Namun, dengan tantangan regulasi baru dan persaingan yang semakin ketat, apakah maximus Insurance siap menjaga momentum ini ke depannya?
Direktur Utama maximus Insurance, Jemmy Atmadja
Di tengah dinamika ekonomi global dan domestik yang penuh ketidakpastian, industri asuransi umum menghadapi tantangan yang semakin berat. Pada 2024, pasar asuransi memasuki fase “hard market.” Ini terminologi yang umum digunakan di industri asuransi dan reasuransi ketika sulit untuk mendapatkan cover atau back-up. Situasi ini terjadi ketika tiga indikator yakni harga atau premi meningkat, terms and condition diperketat dan kapasitas menciut atau berkurang. Fenomena ini berdampak luas, tidak hanya pada asuransi itu sendiri tetapi juga pada reasuransi, yang merupakan mitra penting dalam distribusi risiko.
“Spread of risk” atau penyebaran risiko adalah prinsip dasar dalam industri asuransi, namun dalam kondisi pasar yang keras ini, sinergi antara asuransi dan reasuransi menjadi semakin sulit. Hal ini memaksa perusahaan asuransi untuk lebih bijaksana dalam memilah dan mengelola risiko.