Perusahaan-Perusahaan pembiayaan (multifinance) milik investor asal Asia Timur, seperti Jepang, Korea, dan Tiongkok, telah lama menjadi bagian penting dalam industri pembiayaan di Indonesia. Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan kebutuhan pembiayaan konsumen yang kian meningkat, investor asing, termasuk yang berasal dari Asia Timur, melihat Indonesia sebagai pasar yang sangat potensial untuk memperluas bisnis mereka. Namun, perubahan cepat dalam dinamika pasar, tantangan regulasi, dan perubahan preferensi konsumen membuat multifinance milik investor asing harus terus beradaptasi agar tetap relevan dan kompetitif.
Dalam beberapa tahun terakhir, investasi asing di sektor multifinance Indonesia memang kian meningkat. Kabar terbaru, menurut Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agusman, saat ini terdapat empat perusahaan pembiayaan yang sudah merealisasikan akuisisi oleh investor asing, dan dua perusahaan lagi sedang dalam proses akuisisi. Investor asing ini datang dari Korea Selatan, Hong Kong, dan Jepang. “Sektor yang paling menarik perhatian investor asing adalah pembiayaan kendaraan bermotor, khususnya roda dua,” kata Agusman dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan, September 2024.