Pembiayaan alat berat tumbuh konsisten, meski menghadapi tantangan penurunan penjualan. Dengan prospek ekonomi yang membaik dan kebijakan suku bunga rendah, akankah pembiayaan di segmen ini membesar?
PASAR alat berat di Indonesia pergerakannya menarik di tengah tantangan ekonomi global. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Agustus 2024, piutang pembiayaan alat berat oleh perusahaan pembiayaan (multifinance) di Indonesia Rp43,18 triliun, meningkat 5,73% secara tahunan.
Pertumbuhan piutang pembiayaan alat berat ini memang trennya positif dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2020, piutang pembiayaan Rp27,91 triliun dan meningkat menjadi Rp28,94 triliun pada 2021. Pertumbuhan signifikan terjadi pada 2022 menjadi Rp36,79 triliun, yang kemudian melonjak lagi menjadi Rp42,16 triliun pada 2023.