Belum ada produk di keranjang belanja kamu

13 PENYAKIT EKONOMI SETELAH PROGRAM 100 HARI KERJA

Ekonomi Indonesia naik menjadi nomor delapan terbesar di dunia, tapi gagal menciptakan pertumbuhan ekonomi 7%-8% untuk bisa mengatasi kemiskinan dan pengangguran. Tanpa menyembuhkan penyakit-penyakit ekonomi, pemerintahan Prabowo Subianto tidak bisa membawa Indonesia segera keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah sebelum 2045. Inilah 13 penyakit ekonomi Indonesia yang harus disembuhkan Presiden Prabowo Subianto agar bisa mencetak pertumbuhan ekonomi 8%.

Oleh Karnoto Mohamad
Sumber : Infobank

Sumber : Infobank

Presiden Prabowo Subianto dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka, mulai memenuhi janji populisnya. Salah satunya program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang mulai dijalankan pada 6 Januari 2025 dengan anggaran Rp71 triliun. Sejumlah program “pelipur lara” lainnya adalah santunan anak yatim piatu, program keluarga harapan, dan kartu sembako. Ada juga bantuan beras 10 kilogram yang disalurkan pada Januari-Februari 2025.

Bantuan sosial (bansos) penting bagi rakyat. Karena, 7 dari 10 orang atau 70% penduduk Indonesia adalah orang dengan pendapatan menengah ke bawah. Mereka adalah kelompok miskin dan rentan miskin. Wajar jika implementasi MBG mendapatkan apresiasi dari masyarakat lapisan bawah. Namun, tak cukup kalau hanya dengan kebijakan populis untuk menjaga dukungan publik. Kebijakan populis harus diiringi dengan penyelesaian masalah struktural, seperti kelas menengah sebagai pembayar pajak.

Lanjut baca artikel

Rekomendasi Terbaik

Mulai Berlangganan
Premium Infobank Digital

  • Akses ke Semua Artikel dari Semua Edisi Majalah Infobank

  • Baca Artikel & Majalah Tanpa Iklan

  • Kemudahan Akses di Berbagai Perangkat Web & Mobile

MULAI LANGGANAN

Beli majalah
Infobank Edisi Februari 2025

Rp 65.000

BELI