Penyakit lama inflasi, pelemahan daya beli dan suku bunga tinggi yang terus menggerogoti ekonomi Indonesia, masih terus ada. Bank-bank tidak punya pilihan lain selain hidup dari debitur-debitur itu saja. Banyak risiko yang terus mengadang ekspansi kredit perbankan.
Aktivitas ekonomi di pasar tradisional; terdampak pelemahan daya beli.
Para bankir tak lagi banyak bicara. Selain satu masalah yang terus mengganggu pikirannya. Soal suku bunga yang masih terus tinggi. Banyak bankir yang mengeluh bahwa harihari ini sulit untuk mendapatkan likuiditas murah. Persaingan sengit berebut likuiditas terjadi. Tak hanya dengan yield Surat Berharga Negara (SBN), tapi juga dengan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Bahkan, karena sengitnya berebut likuiditas di pasar, ada yang menyebut akan terjadi crowding out. Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Nailul Huda, dalam diskusi dengan Infobank, menyebut tekanan likuiditas menjadi lebih keras. “Potensi crowding out lebih besar. Bank-bank akan mendapatkan dana yang lebih mahal. Tentunya akan berpengaruh pada fungsi intermediasi,” kata Nailul.