Kata-kata ekspor non migas rasanya sudah terlalu sering hinggap ditelinga kita. Kata-kata itu semakin sering disebut sejak awal 1982, ketika harga minyak mulai turun dari 34 dollar AS/barel menjadi 28 dollar AS, hingga anjlok sampai 8 dollar AS/barrel pada Agustus 1986. Seringnya dikumandangkan ekspor non migas, sangat bisa dimengerti, karena pemerintah pada hakekatnya tidak ingin tergantung terus-menerus pada ekspor minyak yang pada suatu saat akan habis dan tingkat harganya pun sedang melemah.