Noda masalah belum hilang dari industri asuransi nasional. Beberapa perusahaan mengalami negative net worth karena kewajibannya lebih besar daripada asetnya. Untuk pertama kalinya industri asuransi umum merugi. Rugi Rp8,9 triliun akibat jebolnya kinerja keuangan Asuransi Bangun Askrida. Reasuransi juga merugi karena buntungnya Reasuransi Nasional Indonesia. AJB Bumiputera masih berjibaku membayar utang klaim. Seperti apa rapor perusahaan-perusahaan asuransi menurut “Rating 117 Asuransi Versi Infobank 2025”? (Terdapat Rating Bank)

Indonesia tengah menghadapi tantangan besar dalam mengisi kas Danantara. Sejumlah ekonom memberikan berbagai masukan. Namun ada satu usulan yang paling menarik perhatian: Presiden Prabowo kabarnya disarankan mengambil alih 51% saham BCA. Meski kini, hal itu telah dibantah langsung oleh pemerintah. Apa dampaknya bagi perekonomian nasional? Bagaimana skenario jika benar-benar dilakukan?

Noda masalah belum hilang dari industri asuransi nasional. Beberapa perusahaan mengalami negative net worth karena kewajibannya lebih besar daripada asetnya. Untuk pertama kalinya industri asuransi umum merugi. Rugi Rp8,9 triliun akibat jebolnya kinerja keuangan Asuransi Bangun Askrida. Reasuransi juga merugi karena buntungnya Reasuransi Nasional Indonesia. AJB Bumiputera masih berjibaku membayar utang klaim. Seperti apa rapor perusahaan-perusahaan asuransi menurut “Rating 117 Asuransi Versi Infobank 2025”? (Terdapat Rating BUMN)

Pengawasan Dan Pengaturan Untuk Pertumbuhan Industri Asuransi Dan Pembiayaan Yang Sehat & Berkelanjutan

PEMERINTAH berencana menerapkan skema burden sharing atau pembiayaan bersama dengan Bank Indonesia (BI) untuk menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp200 triliun.

PEMERINTAH, melalui Kementerian Keuangan, mengeluarkan kebijakan (Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No. 276 Tahun 2025/Tanggal 12 September 2025) untuk menempatkan dana negara ke sektor perbankan.

Rencana pemangkasan TKD 2026 adalah sebuah ujian stres alami (natural stress test) bagi ketahanan fiskal daerah dan ketangguhan sistem keuangan daerah, dengan BPD sebagai barometer utamanya.

Investasi dalam ketahanan siber bukanlah biaya, melainkan prasyarat fundamental untuk keberlanjutan industri keuangan Indonesia di era digital. Keperca yaan investor adalah aset yang paling berharga, dan sekali hilang, akan sangat sulit untuk dipulihkan.

MENGKRIMINALISASI kredit macet yang terjadi akibat risiko bisnis adalah sebuah kesalahan strategis yang dampaknya jauh lebih besar daripada manfaatnya. Ini adalah pintu masuk bagi stagnasi ekonomi dan ketakutan berinovasi di sektor perbankan.

Setelah Presiden Prabowo Subianto me-reshuffle lima menterinya, menteri keuangan yang baru melancarkan strategi baru untuk menggerakkan perekonomian yang stagnan di kisaran 5%. Bagaimana bank-bank memanfaatkan limpahan likuiditas Rp200 triliun dari pemerintah di tengah sektor riil yang ngos-ngosan dan banyak pabrik gulung tikar? Berapa pertumbuhan ekonomi dan kredit perbankan pada 2026?