Likuiditas perbankan diyakini akan membaik di tahun depan. Sekarang pun, laju DPK sebenarnya sudah lebih cepat dibandingkan dengan tahun lalu. Tapi, rebutan likuiditas, terutama di bank-bank tertentu, masih akan mewarnai 2025, di tengah kemampuan menabung masyarakat yang menurun.
Sumber : Istimewa
Likuiditas perbankan tampaknya masih dibayangi fenomena masyarakat yang makan tabungan (mantab). Fenomena yang terjadi sejak pandemi COVID-19 ini masih berlanjut. Kemampuan masyarakat untuk menabung menurun akibat melambatnya pertumbuhan pendapatan. Porsi pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan hidup pun makin besar karena kenaikan harga-harga.
Beban pengeluaran yang makin besar, di tengah perlambatan pertumbuhan pendapatan, bisa jadi merupakan biang kerok anjloknya jumlah kelas menengah di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, proporsi kelas menengah pada 2024 sebanyak 47,85 juta jiwa, anjlok signifikan dibandingkan dengan periode prapandemi 2019 yang sebanyak 57,33 juta jiwa. Sebaliknya, jumlah kelas menengah rentan naik dari 128,85 juta menjadi 137,50 juta jiwa.