Penulis adalah Pemerhati SDM Bank.
KEBANYAKAN bank saat ini belum mampu menyentuh hati karyawan maupun nasabahnya. Kecintaan nasabah terhadap bank lebih dipengaruhi faktor eksternal, seperti kenyamanan cabang, kemudahan bertransaksi, keramahan layanan, tawaran bunga, dan bagi hasil deposito yang lebih baik daripada bank lain. Nasabah mudah berpindah ke produk bank lain jika ada penawaran yang lebih menarik.
Begitu pula dengan kecintaan karyawan terhadap bank tempat mereka bekerja yang lebih didasari gaji yang lebih tinggi, prestise bekerja di bank besar, kenyamanan ruang kerja, serta kemudahan karena teknologi terbaru. Kecintaan nasabah maupun karyawan lebih dipengaruhi faktor eksternal, cinta yang bersifat pamrih dan tidak bertahan lama. Bank yang masih mengandalkan faktor-faktor tersebut untuk membangun loyalitas tidak akan mampu bertahan di 2025 dan seterusnya. Cara-cara seperti itu sudah tak relevan.
Setelah melewati masa sulit pandemi dan restrukturisasi, dengan fokus pengembangan sumber daya manusia (SDM) lebih pada bagaimana membantu bisnis keluar dari krisis, kini adalah saatnya pengelolaan SDM untuk menumbuhkan semangat kerja karyawan. Semangat bekerja dengan hati dan mencintai banknya sepenuh jiwa.