Garis hidup membuat leader satu ini tetap produktif di masa pensiun. Keahlian, kemampuan, serta jaringan yang luas membuatnya dipercaya mengemban amanah sebagai pemimpin. Ia juga figur yang berpikir jauh ke depan.
Sumber: Istimewa
TIDAK ada yang tahu persis garis tangan dan garis hidup seseorang. Begitu pun dengan G.C. Koen Yulianto, Direktur Utama Asuransi Tri Pakarta. Selama hampir tiga dekade berkarier sebagai bankir di Bank Negara Indonesia (BNI), ternyata ada satu jalan hidup yang mengantarkan pria bernama lengkap Gedhe Cancer Koen Yulianto ini duduk di kursi nomor satu di sebuah perusahaan asuransi.
Jalan itu terbuka lebar. Tepatnya pada 30 Juli 2021 atau satu hari sebelum ia pensiun dari BNI di usianya yang ke-55 tahun. Saat itu, Koen, panggilan akrabnya, sedang menemani Royke Tumilaar, Direktur Utama BNI, menghadiri sebuah acara. Selepas acara, Royke terkejut, karena Koen – yang pada saat itu menjabat pemimpin divisi yaitu Divisi Hubungan Kelembagaan BNI – akan pensiun di esok hari (1 Agustus 2021).
“Pak Royke tanya, ‘Koen, katanya mau pensiun? Kapan?’ Lalu saya jawab, ‘Ini hari terakhir saya, Pak. Saya besok pensiun’. Beliau kaget. Saya pun diminta bertemu di ruangan beliau setibanya di kantor. Saat itu, kami ngobrol banyak, mulai dari obrolan tentang kampung halaman saya di Semarang sampai pertanyaan mau ke mana saya setelah pensiun,” kata Koen, menceritakan peristiwa yang dialaminya itu, kepada Infobank, di Kantor Pusat Asuransi Tri Pakarta, Jakarta, Jumat, 20 September 2024.