Ignasius Jonan adalah bankir senior, Menteri Perhubungan 2014-2016, dan Menteri ESDM 2016-2019.
Dunia sedang menghadapi fragmentasi dan divergensi di bidang politik maupun ekonomi. Fragmentasi menguat karena Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump melakukan kebijakan proteksionisme yang mengutamakan kepentingannya sendiri dan mengurangi ketergantungan antarnegara. Sedangkan, divergensi terjadi ditandai oleh adanya perbedaan yang makin besar dalam laju pertumbuhan ekonomi antarnegara atau kawasan. Ketika pertumbuhan ekonomi dunia melambat, pertumbuhan ekonomi AS lebih kuat di tengah perlambatan di Eropa, Tiongkok, dan Jepang.
Fragmentasi dan divergensi ekonomi dapat meningkatkan ketidakpastian pasar keuangan dan meredupkan prospek pertumbuhan ekonomi global sekaligus memperburuk ketimpangan ekonomi dunia. Dalam menghadapi masalah tersebut, para pemimpin menghadapi tugas berat untuk mengelola keyakinan yang berbeda di antara para pemangku kepentingan.
Di dunia bisnis, para chief executive officer (CEO), dewan direksi, dewan komisaris, dan pemegang saham pastinya semua ingin melakukan hal yang benar dalam menghadapi tantangan yang ada. Maka, sebagai pemegang authority atas strategi dan eksekusi, seorang CEO harus bisa mengetahui dengan tepat permasalahan yang ada dan menyatukan perbedaan pandangan yang muncul dari para stakeholders. Sehingga, CEO pun perlu mendengarkan dan melakukan pendekatan yang lebih bijaksana ketika berhadapan dengan sistem keyakinan yang berbeda.