Sumber : Istimewa
Penurunan ekonomi global dan domestik bukan sebatas angka dalam laporan. Ini adalah realitas yang dihadapi oleh nasabah BPR, khususnya UMKM yang menjadi tulang punggung. Di lain pihak, fintech dengan leluasa menawarkan kredit cepat dan mudah kepada masyarakat (nasabah), sementara BPR masih terjebak dalam model bisnis tradisional. BPR harus segera berbenah.
Apakah BPR memiliki visi dan strategi yang cukup untuk bersaing berebut nasabah? Jika tidak, BPR akan kehilangan pangsa pasar yang makin besar. Peluang konsolidasi, antara harapan dan realitas regulasi CKPN dan konsolidasi BPR dalam satu grup seharusnya menjadi angin segar, meski tidak mudah.
Namun, penambahan modal dan pengelolaan risiko yang lebih baik bukanlah jaminan kesuksesan. Tanpa manajemen yang visioner dan komitmen yang kuat dari semua pihak, konsolidasi ini bisa menjadi sekadar jargon tanpa makna. BPR harus unjuk gigi bahwa mereka bukan hanya lembaga keuangan, tapi juga entitas yang mampu beradaptasi dan berkembang, kendati berat bagi BPR modal kecil.