Penulis adalah Guru Besar sTF driyarkara, dosen Pascasarjana ui, dosen Pascasarjana isi solo, & Budayawan
Penulis adalah Guru Besar STF Driyarkara, dosen Pascasarjana UI, dosen Pascasarjana isi solo, & Budayawan
MEMAKNAI atau proses memberi makna memuat dua proses sekaligus, yaitu mengungkapkan penilaian dan memberi sumber atau acuan dari penilaian itu. Kaum tekstualis menyumberkan “kebenaran” acuan dari teks suci yang dalam agama amat jelas mengacu pada teks kitab suci, yang mematok kebenarannya karena dipercaya sebagai wahyu.
Sementara, kaum kontekstualis memaknai kenyataan hidup menurut konteks atau sitzimleben. Sekolahan kontekstualis kerap tampil untuk mengambil makna substansial teks suci yang ditetapkan dan dicarikan dialog sejarahnya dengan peristiwa “kini” dan “di sini” dalam relevansi nilai acuan untuk terus bisa menghayati hidup.