Rapor BUMN diwarnai perusahaan pelat merah yang sakit sakitan dan harus disuntik uang negara. Dengan banyaknya perusahaan BUMN yang merugi dan ditimbun segunung utang, mampukah Presiden Prabowo Subianto membawa BUMN lebih maju di bawah payung Danantara? Mengapa ambisi besar untuk memajukan BUMN selama ini sulit terwujud? Ini dia rapor perusahaan-perusahaan pelat merah menurut “Rating 160 BUMN Versi The Asian Post 2025”!
“Rating 160 BUMN Versi The Asian Post 2025
PRESIDEN Prabowo Subianto berambisi membangun kembali badan usaha milik negara (BUMN). Melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia), yang diluncurkan pada awal 2025, Prabowo ingin menjadikan BUMN sebagai aset masa depan bangsa. Dengan total aset lebih dari US$900 miliar saat ini, Prabowo menggadang-gadang Danantara untuk menjadi sovereign wealth fund (SWF) terbesar di dunia.
Pertanyaannya, apakah Presiden Prabowo Subianto bakal berhasil mewujudkan ambisinya? Sebab, BUMN saat ini banyak diwarnai perusahaan perusahaan pelat merah dengan rapor merah dan tertimbun utang jumbo. Waktu yang akan menjawabnya.