Penulis adalah Guru Besar STF Driyarkara, dosen Pascasarjana UI, dosen Pascasarjana ISI Solo, & Budayawan.
Sumber : Infobank
BUMN adalah perusahaan negara yang modalnya seluruhnya atau sebagian dari negara. Karena badan usaha, maka usaha ekonomilah yang jadi fokusnya. Catatan kritis mestilah dibingkaikan pada nilai. Yang dimaknai nilai: apa yang benar, baik, indah, dan suci yang dipahami dan dihayati manusia. Dari segi nilai langsung kita berpikir dikotomi (memotong dua), yaitu material dan spiritual.
Sejak Karl Marx menulis Das Kapital, yang tebal dan njlimet itu, ia berusaha menjawab kapitalisme dengan modal pokok: kapital yang disatukan. Maka, pertanyaan yang etis muncul adalah untuk nilai manakah? Material atau spiritual? Jelas, yaitu material yang bentuk luar riilnya = uang.
Tetapi, di sini mesti diartikan dan dijabarkan nilai pakai (esensial): yang bernilai untuk penggunaan. Sedang, nilai tukar adalah yang berharga sebagai ganti atau tukar. Uang bisa diperlakukan sebagai nilai pakai. Orang bisa mempergunakan uang untuk fungsi pakai. Yang paling cocok dan mendasar dari “uang” sebenarnya adalah melulu nilai tukar, atau ganti. Jadi, nilai pakai lalu ditanggalkan untuk uang.