Belum ada produk di keranjang belanja kamu

Membaca Nasib Ekonomi Dunia di Era TUNA

Ekonomi dunia 2026 masih akan di bawah bayang-bayang tarif dagang, inflasi, dan ketidakpastian geopolitik. Di tengah era TUNA, peluang hanya bisa dijaga lewat strategi adaptif, reformasi struktural, serta pemanfaatan digitalisasi dan transisi hijau.

Oleh Steven Widjaja
Sumber : Istimewa

Sumber : Istimewa

Prospek ekonomi dunia menuju 2026 masih penuh dengan ketidakpastian. Dalam laporan Global Economic Prospects edisi Juni 2025, Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan global 2025 menjadi 2,3%, level terendah sejak 2008. Pemulihan baru diperkirakan terjadi pada 2026-2027 dengan pertumbuhan masing-masing 2,4% dan 2,6%.

Hampir seluruh negara besar terkena imbas revisi tersebut, mulai dari Amerika Serikat (AS) yang dipangkas menjadi 1,4%, Eropa 0,7%, hingga Jepang 0,7%. Sementara, Tiongkok diperkirakan lebih stabil di angka 4,5% berkat dukungan fiskal dan moneter.

Lembaga internasional lainnya juga memberi gambar­an serupa. Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menilai pertumbuhan global 2025-2026 hanya 2,9%, melambat dari 3,3% di 2024. Internati­o­nal Monetary Fund (IMF) sedikit lebih optimistis dengan proyeksi 3% di 2025 dan 3,1% di 2026, meski tetap lebih rendah dibandingkan dengan capaian 2024. Perbedaan proyeksi ini menegaskan bahwa ekonomi dunia masih rentan terhadap perubahan kebijakan global, khususnya terkait dengan tarif perdagangan yang menjadi salah satu faktor utama pelemahan prospek pertumbuhan.

Lanjut baca artikel

Rekomendasi Terbaik

Mulai Berlangganan
Premium Infobank Digital

  • Akses ke Semua Artikel dari Semua Edisi Majalah Infobank

  • Baca Artikel & Majalah Tanpa Iklan

  • Kemudahan Akses di Berbagai Perangkat Web & Mobile

MULAI LANGGANAN

Beli majalah
Infobank Edisi Oktober 2025

Rp 65.000

BELI