Sebelas tahun bukan usia yang panjang bagi sebuah perusahaan. Namun bagi Pt Jamkrindo Syariah, rentang waktu itu sudah cukup menghadirkan pasang surut yang membentuk jati diri. Perusahaan penjaminan syariah ini belajar menghadapi risiko tinggi, mengelola klaim, hingga menemukan arah baru lewat transformasi. kini, di usia 11 tahun, PT Jamkrindo Syariah bersiap memasuki babak kedua perjalanannya: menguji daya saing di pasar.
Lima tahun terakhir bukan masa yang mudah bagi industri penjaminan. Pasar bergerak naik-turun, profil risiko nasabah kian tinggi, sementara reasuransi global justru melemah. Di tengah turbulensi itu, perusahaan penjaminan dipaksa berpikir ulang tentang cara bertahan. Tak cukup hanya mengandalkan pola lama, tetapi dibutuhkan strategi baru agar bisnis tetap relevan. PT Jamkrindo Syariah (JSR) menjadi salah satu yang tanggap membaca sinyal perubahan tersebut. Alih-alih menunggu badai reda, perusahaan penjaminan yang dinahkodai Hari Purnomo sebagai Direktur Utama ini memilih menempuh jalan transformasi. Inisiatif besar itu resmi digulirkan pada September 2023, tepat di usia ke-9 tahun perusahaan lewat Transformasi 1.0, dengan fokus pada tiga pilar utama: budaya, digitalisasi, dan proses bisnis. Langkah ini sejalan dengan peta jalan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sekaligus menjadi pondasi menghadapi tantangan industri yang semakin kompleks.
Dari sisi budaya, JSR mengusung nilai ”PEOPLE“ sebagai pedoman corporate culture. “P” berarti Performance Driven, dorongan agar seluruh insan perusahaan benar-benar fokus menghasilkan kinerja. “E” adalah Empowering, yang menekankan peningkatan kapasitas SDM, produktivitas, dan layanan. “O” adalah Optimistic, kesadaran untuk tidak larut dalam masalah, melainkan mencari dan menjalankan solusi. Huruf “P” berikutnya berarti Professional, budaya kerja berbasis kepatuhan untuk menciptakan nilai berkelanjutan.