Survei SLE 2026 menunjukkan bahwa di perbankan dan asuransi kesehatan, merek tak lagi cukup sebagai janji, tapi harus terasa nyata dalam pengalaman layanan. Meski kepuasan sudah cukup baik, tantangan ke depan adalah membangun pengalaman yang lebih bermakna agar mampu mendorong loyalitas dan kepercayaan nasabah.
Sumber : Istimewa
SELAMA beberapa tahun terakhir, industri perbankan Indonesia bergerak cepat. Digitalisasi dipercepat, layanan dipangkas waktunya, fitur transaksi diperbanyak. Namun, di tengah kemajuan tersebut, satu pertanyaan mendasar mulai mengemuka: apakah pengalaman yang dirasakan nasabah sudah benar benar mencerminkan identitas merek bank itu sendiri?
Pertanyaan ini menjadi makin relevan ketika produk dan layanan setiap bank kian menyerupai satu sama lain. Di titik ini, diferensiasi tidak lagi semata soal fitur, melainkan soal rasa, yaitu bagaimana sebuah bank hadir, berinteraksi, dan meninggalkan kesan di benak nasabahnya.