Infobank Edisi Oktober 1981
Kesuksesan manajemen sangat tergantung pada keahlian dan ketrampilan manusia-manusianya, yakni orang-orang bank yang memberikan warna dan kualitas servis lembaga perbankan tersebut.
Kesuksesan manajemen sangat tergantung pada keahlian dan ketrampilan manusia-manusianya, yakni orang-orang bank yang memberikan warna dan kualitas servis lembaga perbankan tersebut.
Buku yang berjudul Peluang & Tantangan Perbankan: Benarkah Digital Banking Sebuah Jawaban? ini akan menggambarkan banyak dimensi seputar perkembangan perbankan dan industri keuangan pada umumnya. Buku ini merupakan kumpulan artikel Krisna Wijaya yang dimuat di Majalah Infobank dari 2008 hingga Agustus 2017.
Membahas: Situasi pasar uang; suku bunga mantap cek kosong meningkat, sudah siapkah masyarakat desa menerima kehadiran perbankan
Infobank edisi 18 tahun 1980 membahas informasi manajemen perbankan 80 -an
Membahas: Hati-hati terhadap perusahaan penilai yang hanya dagang nama, fluktuasi harga menghidupkan suasana bursa komoditi
Infobank edisi 19 tahun 1980, membahas informasi Citibank N.A - Cakrawala baru untuk tahun 1980 - an
Membahas: Bank-bank devisa swasta nasional; produktifitas naik profit margin menurun, OPSI; manfaat dan kemungkinan pendiriannya di Indonesia
Bank-bank kini mulai tergiur melirik "bisnis" pendidikan, dan terbukti pengembalian kredit dari lembaga pendidikan seperti STIE Perbanas, ASMI, dan lainnya lancar sekali, jauh berbeda dengan beberapa sektor industri lainnya. Selama ini lembaga pendidikan bebas pajak, kini menurut Dirjen Pajak, yang komersial bakal dikenakan pajak.
Benarkah selama ini koperasi hidup manja karena berbagai fasilitas yang diberikan pemerintah. Kini menurut Direktur Bank Indonesia fasilitas tersebut harus dikurangi. Siapkah koperasi kita yang tanggal 12 Juli 1987 ini genap berusia 40 tahun menghadapi pengurangan fasilitas tersebut?
Kata-kata ekspor non migas rasanya sudah terlalu sering hinggap ditelinga kita. Kata-kata itu semakin sering disebut sejak awal 1982, ketika harga minyak mulai turun dari 34 dollar AS/barel menjadi 28 dollar AS, hingga anjlok sampai 8 dollar AS/barrel pada Agustus 1986. Seringnya dikumandangkan ekspor non migas, sangat bisa dimengerti, karena pemerintah pada hakekatnya tidak ingin tergantung terus-menerus pada ekspor minyak yang pada suatu saat akan habis dan tingkat harganya pun sedang melemah.