Kinerja perbankan nasional mencorong setelah lima tahun dilanda krisis. Bank-bank mengukir prestasi laba melebihi target pengamat yang gencar mengkritik. Kejutan terjadi juga pada penyaluran kredit. Perut bank sudah dipenuhi kredit ketimbang obligasi negara. Bahkan, tekanan NPL di bawah 5% hampir pasti tidak menjadi masalah besar.

Sejumlah bank mulai bersiap-siap mencari langkah pengamanan untuk memperkokoh modalnya. Bank mana saja yang mencuri start? Apakah mereka sanggup memenuhi modal yang triliunan rupiah dalam waktu pendek ini?

Awas, industri perbankan sudah dijadikan bumper politik dari pertikaian para elite kekuasaan. Benarkah ada konspirasi besar di balik program rekapitalisasi, sehingga bank-bank dengan mudah "dikudeta" pengusaha yang dekat dengan penguasa? Inilah skenario pencaplokan bank-bank itu.

Setelah menghisap bank pemerintah para pemilik bank yang banknya ditutupi ini ternyata juga menggangsir banknya sendiri. Simak, bank-bank yang bankirnya kena cekal. Hati-hati, pengusaha bermental pencuri ini mulai kasak-kusuk lagi agar kreditnya direstrukturisasi dengan bunga 0%. Bagaimana caranya agar bank-bank yang masih hidup ini bisa bertahan? Paling tidak ada 9 bank campuran yang akan ditutup, diantaranya yang dimiliki oleh bank-bank pemerintah

Sejumlah bankir penyakitan dikabarkan melakukan lobi ke Bank Indonesia (BI) agar dirinya lolos dari sebutan bankir bermasalah. Tapi, diam-diam, BI telah melaporkan para bankir dari 21 bank yang dibekukan Maret lalu. Bank-bank mana saja yang 12 bankirnya kini menjadi tersangka? Bagaimana nasib bank-bank yang berada di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)?

Setelah BCA, Bank Danamon, Bank PDFCI, dan Bank Tiara dicaplok pemerintah, masih akan lagi bank-bank yang kini dirawat di BPPN bakal tinggal nama saja. Selain bankir, kapan nasabah kakap yang punya kredit macet, gemar mark up, dan membuat sempoyongan bank akan dibidik penegak hukum? Apa kabar BMPK bank pemerintah?

Bank-bank swasta sudah di-obok-obok sampai bankirnya klenger. Tapi, anehnya, pemerintah sendiri masih plintat-plintut dalam usaha penyehatan perbankan. Mengapa sampai saat ini, belum juga ada nasabah kakap korup yang dipidana setelah Eddy Tansil

Program rekapitalisasi telah memaksa bank rusak jatuh ke pelukan pemerintah. Perkiraan sementara, sebanyak 180 bank masuk program rekapitalisasi dan sebagian lagi layak dimatikan. Benarkah pemilik bank lebih happy masuk kategori B yang kredit macetnya ditalangi ketimbang masuk kategori A? Inilah potret bank pasca rekapitalisasi.

Saat ini, ada 140 bank yang menabrak BMPK, dan ada 70 bank melanggar CAR. Tidak hanya itu saja. Ada 40 bank yang LDRnya kebablasan bahkan berpotensi kehabisan likuiditas. Benarkah ketentuan giro wajib minimum (GWM) akan dilonggarkan? Hati-hati Maret 1999 mendatang vonis mati bagi bank rusak.

Sudah banyak bank yang mengajukan business plan ke Bank Indonesia (BI) tapi hanya sedikit bank yang disetujui. Bahkan, DPR-RI menolak biaya rekapitalisasi sebesar Rp 18 triliun itu dimasukan ke APBN. Lantas, apa mau semua bank dibiarkan mati sendiri kehabisan modal? Tapi mengapa sejumlah bank ingin menjadi bank syariah?