Di era digital seperti saat ini, data menjadi hal vital. Bila dulu hal vitalnya adalah sumber daya alam, maka sekarang telah beralih ke sumber data.
Pentingnya konsep house of fintech dan home for new economy, maka para pelaku UMKM yang menggunakan teknologi digital pada proses operasionalnya dapat dijangkau dengan baik oleh pihak perbankan seperti BPR.
Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) terus berupaya untuk mendorong proses transformasi digital pada setiap Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah dengan menginisiasi kolaborasi antara BPR dan perusahaan finansial berbasis teknologi atau Fintech.
Kolaborasi ini adalah salah satu cara agar BPR mampu tetap survive ditengah pandemi. Jika tidak segera melakukan transformasi digital, BPR bisa saja ditinggalkan oleh nasabah karena tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Untuk kerja sama dengan fintech, Perbarindo sudah menginisiasi pada tahap awal. Mekanismenya adalah dengan program partnership dengan metode chanelling. Menggabungkan kapabilitas, potensi, kelebihan yang dimiliki fintech dan BPR itu sendiri.
Terdapat 4 keuntungan yang diperoleh BPR dari bekerja sama dengan Fintech. Keuntungan-keuntungan tersebut adalah peningkatan akselerasi pendanaan, kemudahan akuisisi nasabah, peningkatan kualitas asesmen risiko, dan perluasan target market.
Melalui keuntungan tersebut, BPR tentunya akan bisa tetap survive ditengah pandemi. Tidak hanya survive, BPR juga mampu untuk berkembang lebih jauh melalui kolaborasi dengan banyak pihak, salah satunya adalah Fintech.