The Finance Policy Brief - Dampak Burden Sharing BI pada Sektor Perbankan
PEMERINTAH berencana menerapkan skema burden sharing atau pembiayaan bersama dengan Bank Indonesia (BI) untuk menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp200 triliun.
PEMERINTAH berencana menerapkan skema burden sharing atau pembiayaan bersama dengan Bank Indonesia (BI) untuk menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp200 triliun.
Noda masalah belum hilang dari industri asuransi nasional. Beberapa perusahaan mengalami negative net worth karena kewajibannya lebih besar daripada asetnya. Untuk pertama kalinya industri asuransi umum merugi. Rugi Rp8,9 triliun akibat jebolnya kinerja keuangan Asuransi Bangun Askrida. Reasuransi juga merugi karena buntungnya Reasuransi Nasional Indonesia. AJB Bumiputera masih berjibaku membayar utang klaim. Seperti apa rapor perusahaan-perusahaan asuransi menurut “Rating 117 Asuransi Versi Infobank 2025”? (Terdapat Rating BUMN)
Noda masalah belum hilang dari industri asuransi nasional. Beberapa perusahaan mengalami negative net worth karena kewajibannya lebih besar daripada asetnya. Untuk pertama kalinya industri asuransi umum merugi. Rugi Rp8,9 triliun akibat jebolnya kinerja keuangan Asuransi Bangun Askrida. Reasuransi juga merugi karena buntungnya Reasuransi Nasional Indonesia. AJB Bumiputera masih berjibaku membayar utang klaim. Seperti apa rapor perusahaan-perusahaan asuransi menurut “Rating 117 Asuransi Versi Infobank 2025”? (Terdapat Rating Bank)
Noda masalah belum hilang dari industri asuransi nasional. Beberapa perusahaan mengalami negative net worth karena kewajibannya lebih besar daripada asetnya. Untuk pertama kalinya industri asuransi umum merugi. Rugi Rp8,9 triliun akibat jebolnya kinerja keuangan Asuransi Bangun Askrida. Reasuransi juga merugi karena buntungnya Reasuransi Nasional Indonesia. AJB Bumiputera masih berjibaku membayar utang klaim. Seperti apa rapor perusahaan-perusahaan asuransi menurut “Rating 117 Asuransi Versi Infobank 2025”? (Terdapat Rating Asuransi)
Industri multifinance menghadapi tekanan pasar dan premanisme. Hati-hati mengucurkan pembiayaan di tengah lemahnya daya beli dan premanisme oknum ormas yang melindungi debitur bermasalah. Seperti apa performa perusahaan-perusahaan multifinance menurut hasil rating 130 multifinance 2025? Multifinance mana yang bisa meraih peluang. (Terdapat Rating Multifinance)
Industri BPR tengah menghadapi tekanan berat akibat gejolak ekonomi global dan domestik. Di lain sisi, regulasi yang makin ketat mempersempit ruang gerak BPR yang juga dibayangi oleh meningkatnya angka kredit bermasalah. Meski demikian, dengan penguatan manajemen risiko, digitalisasi, dan dukungan kebijakan yang akomodatif, BPR masih memiliki peluang untuk bertahan sebagai garda terdepan inklusi keuangan rakyat.
Bank-bank harus menjaga “kuda-kuda”-nya tetap kuat terhadap dampak perang tarif dan tsunami crowding out. Seperti apa dampak melelehnya nilai tukar rupiah dan perang tarif perdagangan dunia bagi dunia usaha dan industri perbankan? Apa yang harus dilakukan parbankir menghadapi ketidakpastian global dan perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 yang diprediksi antara 4,5% hingga 4,7%? Bank-bank mana memiliki pelayanan terbaik menurut hasil survei Bank Service Excellence Monitor 2025?
Ekonomi ultramikro adalah ekonomi perempuan.Dari 63 juta pelaku usaha ultramikro,mayoritas adalah perempuan.Mereka lebih resilience dalam menghadapi badai krisis keuangan.Di segmen badan usaha besar,banyak wanita berhasil meraih puncak.Dari 1.928 kursi direksi di 489 lembaga keuangan dan BUMN,ada 362 kursi atau 18,78% yang diduduki kaum wanita.Dari 1.602 kursi komisaris,224 kursi atau 13,98%-nya diduduki kaum wanita. Mereka duduk di sektor jasa keuangan,perusahaan pelat merah, hingga lembaga publik.
Pertumbuhan ekonomi 2025 terancam melambat. Pemangkasan anggaran belanja kementerian/lembaga memukul sektor riil, dan Danantara yang digadang-gadang menjadi mesin baru perekonomian tidak akan membuahkan hasil dalam jangka pendek. Sektor keuangan dan perbankan masih dibayang-bayangi kegelapan. Perebutan dana masyarakat makin brutal, tidak hanya antarbank, tapi juga bank sentral dan Kementerian Keuangan. Bakal terjadi tsunami crowding out jika Danantara menerbitkan surat utang dan menarik dana di pasar domestik.
13 Penyakit Ekonomi Setelah Program 100 Hari Kerja Ekonomi Indonesia naik menjadi nomor delapan terbesar di dunia, tapi gagal menciptakan pertumbuhan ekonomi 7%-8% untuk bisa mengatasi kemiskinan dan pengangguran. Tanpa menyembuhkan penyakit-penyakit ekonomi, pemerintahan Prabowo Subianto tidak bisa membawa Indonesia segera keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah sebelum 2045. Inilah 13 penyakit ekonomi Indonesia yang harus disembuhkan Presiden Prabowo Subianto agar bisa mencetak pertumbuhan ekonomi 8%.
Kelas menengah Indonesia menyusut 10 juta jiwa dilahap kenaikan harga, digerogoti cicilan utang, kebijakan yang membebani, hingga diporoti berbagai pajak. Karena jumlah dan daya beli kelas menengah yang longsor, pertumbuhan utang rumah tangga pada 2024 melambat di bawah 6%, lebih rendah daripada pertumbuhan 9% pada 2023. Biro Riset Infobank memprediksi, jumlah kelas menengah masih akan menyusut pada 2025 karena empat faktor. Industri perbankan harus mewaspadai utang mangkrak kelas menengah. Mengapa pemerintahan Joko Widodo yang dilanjutkan Prabowo Subianto tidak berpihak kepada kelas menengah?
Daya Anagata Nusantara (Danantara) dibentuk untuk memaksimalkan pengelolaan BUMN. Kinerja BUMN yang biru dengan perannya setengah dari PDB ini akan rela dilepas ke Danantara? Para direksi BUMN yang masuk kloter pertama Danantara mulai dag-dig-dug karena kursinya kembali panas. Ganti bos, ganti anak buah. Apa risiko besar Danantara?Bagaimana nasib Kementerian BUMN selanjutnya? Dan, apa batu sandungan Danantara di tengah tarik-menarik politik yang sama-sama kuat?