Belum ada produk di keranjang belanja kamu

Urutkan :
Infobank Edisi Juli 1981
Rp 60.000

Infobank Edisi Juli 1981

Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan, baru-baru ini P.T. Danareksa telah menerbitkan 1,5 juta Sertifikat Dana dengan jumlah nominal Rp 15 milyar. Emisi sertifikat Dana P.T. Danareksa tersebut dikaitkan dengan pertimbangan pemerintah dalam rangka peningkatan pelaksanaan 8 jalur pemerataan dalam Trilogi Pembangunan Repelita III

Infobank Edisi Juni 1981
Rp 60.000

Infobank Edisi Juni 1981

Pengaruh ekonomi inflasi selama orde lama, masih tercermin dalam pola manajemen bank-bank swasta waktu itu. Kompetisi yang hebat dari bank-bank asing yang membawa pola manajemen modern dengan segala peralatannya yang serba mutakhir dan pelayanan perbankannya/banking services yang berstandar internasional, menempatkan bank-bank swasta dalam posisi yang terpojok.

Infobank Edisi September 1980
Rp 60.000

Infobank Edisi September 1980

OPEC adalah suatu kelompok yang amat heterogen, yang hanya memiliki satu titik temu saja : yaitu ekspor minyak. Masing-masing negara anggotanya memandang surplusnya dari perspektif yang tidak sama. Penulis menyajikan perspektif negara-negara Teluk Persia (Iran, Arab) tentang strategi untuk investasi surplus OPEC

Infobank Edisi April 1980
Rp 60.000

Infobank Edisi April 1980

Dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi AS mengalami kesulitan yang amat gawat. Kesulitan tersebut bersumber pada inflasi dan menurunnya produktivitas; inflasi telah mengurangi investasi yang produktif dan memperbe· sar inefisiensi ekonomi. Waktu nilai dollar reyot dan terus menerus anjlok. semua orang mengutuknya sebagai mata uang yang tak dapat dipercaya lagi. Wajar saja kalau AS terus memeranginya melalui paket-paket anti inflasi.

Infobank Edisi Agustus 1979
Rp 60.000

Infobank Edisi Agustus 1979

Dibandingkan dengan negara yang telah dicapai dalam bidang ekonomi, maka pemerintah-pemerintah di Asean telah lebih cepat lagi meningkatkan suplai uang dan jasanya. Tentu saja, sebagai akibatnya terjadilah inflasi yang merugikan, yang tingkatnya berbeda dari satu negara ke negara lainnya. Menurut teorinya, nilai tukar yang fleksibel seharusnya bisa mengisolir kecepatan inflasi negara-negara lainnya, sehingga berdasarkan sistem kurs mengambang yang berlaku kini, masing-masing anggota Asean seharusnya dapat memilih kecepatan inflasi apa saja yang diinginkannya.