Bankir-bankir Bank Mandiri sedang laris manis direkrut Kementerian BUMN. Jebolan Citibank masih bertahan dan penyebarannya digerakkan oleh head hunter dan network mereka. Pergerakan bankir-bankir pelat merah lebih dipengaruhi oleh relasi politik atau orang yang berpengaruh. Mengapa Bank Mandiri yang sukses mendidik bankir-bankir tapi kinerjanya disalip BRI yang bankir-bankirnya low profile? Apa bedanya Mandiri Connection dengan bankir BRI dan apa kabar Geng Niaga?

Fenomena kader dan relawan politik yang berebut kursi pengurus BUMN terus terjadi. Banyak perusahaan pelat merah yang kinerjanya babak belur, di mana ada 44 perusahaan pelat merah menelan kerugian hingga Rp35,78 triliun per Juni 2020. Perombakan pengurus BUMN yang terus berlangsung karena faktor kinerja atau kepentingan dan politik balas budi? Ini rapor perusahaan-perusahaan pelat merah menurut “Rating 118 BUMN Versi Infobank 2020”

Resesi mengancam ekonomi Indonesia akibat pandemi COVID-19. Lalu, mengapa pemerintah getol menyusun PERPPU dan mendorong RUU BI seolah-olah krisis yang terjadi berasal dari sektor keuangan?

Apakah pengawasan terintegrasi sektor keuangan akan tetap di OJK atau akan dipindah ke BI? Ini yang masih dikaji lebih detail. dan menurut Menkeu, setidaknya ada lima hal pokok yang akan direformasi.

Bank-bank memasuki lorong gelap resesi akibat pagebluk COVID-19 yang melemahkan seluruh kegiatan ekonomi dan sosial. Pada 2019 ada 55 bank yang labanya anjlok, enam di antaranya merugi ditambah satu bank yang sudah menderita kerugian enam tahun berturut-turut. Bagaimana penanganan bank bermasalah pasca-Perppu Reformasi Sistem Keuangan yang kabarnya akan mereformasi anggota KSSK? Inilah hasil “Rating 110 Bank Versi Infobank 2020”.

Kesediaan Bank BJB menolong Bank Banten bertepuk sebelah tangan. Opsi merger hanya cara untuk menutupi wajah OJK agar yang diawasinya tidak menjadi bank gagal? Proses due diligence oleh lembaga independen selama delapan minggu belum bisa mengetahui isi perut Bank Banten?

Pengawasan OJK tidak mampumenghapus zona merah permasalahan yang ada dilembaga keuangan, terutama IKNB. Industri asuransi jiwa yang diwarnai gagal bayarproduk berbasis investasi bergaransi kinerjanya banyak yang terseok-seok melewati pandemi COVID-19. Industri multifinance yang sempat diwarnai praktik pembiayaan ganda masih tumbuh positif, tapi bakal terpukul pada 2020.

Indonesia memasuki skenario berat setelah pandemi COVID-19 berlanjut melewati Mei. Bank-bank harus mewaspadai sumber kerentanan dari aspek likuiditas dan kualitas kredit. Bagaimana peta pelayanan nasabah di masa pandemi dan aspek-aspek apa saja yang ikut memengaruhi daya tahan bank dalam mengarungi pandemi? Simak juga bank apa saja yang masuk dalam kategori terbaik dalam layanan prima menurut BSEM 2020? Baca ulasan lengkapnya di Majalah Infobank No 507 Juli 2020!

Restrukrurisasi kredit harus dilihat dan dilakukan secara benar. Jangan sampai mendatangkan kredit macet gelombang 2 d era new normal. The Finance institut menilai ada 3 tantangan yg berpotensi menjadi masalah besar yg harus diatasi perbankan. Apa saja?

DPR bilang Bank Indonesia perlu cetak duit Rp600 triliun, tapi Gita Wirjawan (Kadin) mengatakan Rp4.000 triliun. Keuangan negara, kata Sri Mulyani, bisa defisit Rp1.000 triliun. Bagaimana episode cetak duit ini?

Lebih dr US$8T stimulus fiskal digelontorkan negara2 di dunia utk melawan pandemi COVID19 & dampak ekonominya. Defisit fiskal yg melebar diikuti ancaman ledakan utang global bs mmbuat resesi makin dalam. Awas, opsi cetak uang pun mngandung bahaya laten yg bisa mmbuat ekonomi mengalami kerusakan. Bagaimana peta kredit macet & nasib unitlink di masa pandemi? Siapa bankir yg akan memimpin Bukopin pasca Eko Gindo mengundurkan diri? Baca ulasan lengkapnya di Majalah Infobank No 506 Juni 2020!

Investasi “Odong-Odong” Marak Lagi. Di lain sisi, aparat penegak hukum tentu saja menciduk mereka yang menyelenggarakan investasi “tepu-tepu” itu. Namun, apakah masalah selesai? Apakah nangis-nangis bisa mengembalikan dana?