Kinerja dan Beban “Birokrasi” BUMD Sektor keuangan menjadi mesin pendorong pertumbuhan aset BUMD yang nilainya mencapai lebih dari Rp685,46 triliun atau mencapai 90?ri total BUMD. Pengelolaan BUMD masih beraroma politik, tapi tata kelola di BUMD keuangan seperti BPD dan BPR lebih baik karena ketatnya rambu-rambu. Seperti apa kontribusi dan kinerja BUMD keuangan?

Kemunculan fintech tak terbendung. Sepak terjangnya bisa menggerogoti pasar perbankan, tapi cara fintech menagih pinjaman kini membuat para nasabah trauma. Fintech lebih cepat dan perbankan lebih baik karena mematuhi kode etik dan rambu-rambu regulasi. Tantangan perbankan adalah bagaimana menjaga loyalitas nasabah yang makin banyak pilihan.

Baru dua bank yang asetnya menembus Rp 1000 triliun: BRI dan Bank Mandiri. Keduanya sudah lama adu kuat. Aset BCA dan BNI akan tembus Rp 1.000 triliun pada 2020. BTN berlari cepat. Asetnya sudah menyalip tiga bank yang modalnya lebih besar, yaitu PaninBank, Bank Danamon, dan Bank CIMB Niaga. Bank mana yang akan menyusul dan kapan waktunya? Mengapa bank-bank milik investor asing kinerjanya melambat?

Lima tahun sudah dunia usaha berusaha berlari di tengah tekanan ekonomi makro yang melemahkan gairah pasar. Bagaimana kinerja perusahaan go public yang masuk dalam 100 fastest growing companies atas kinerjanya dari 2013 hingga 2017? Apa tantangan perusahaan-perusahaan ke depan?

GELOMBANG PANAS 2019 Kredit Masih Akan Tumbuh Terbatas. Upaya memperkuat fundamental ekonomi Indonesia akan menghadapi dua tantangan, yaitu tensi tinggi kehidupan politik dan masih panjangnya periode ketidakpastian ekonomi serta keuangan global. Pertumbuhan kredit pun masih akan terbatas sampai dengan 2019. Tantangan lembaga perbankan dan keuangan tidak hanya menjaga kualitas aset dan pertumbuhan, tapi juga bagaimana transformasi digital yang dilakukan bisa berhasil.

BEBAN POLITIK AGEN PEMBANGUNAN Jumlah perusahaan BUMN yang merugi berkurang menjadi 13 perusahaan. BUMN belum lepas dari intervensi birokrasi bahkan kini memikul beban berat sebagai agen pembangunan. Apakah program pemerintah yang dijalankan perusahaan BUMN layak secara bisnis? Bagaimana kinerja perusahaan-perusahaan pelat merah menurut “Rating 119 BUMN Versi Infobank 2018”?

Kualitas aset bank-bank syariah masih menjadi tantangan. NPF secara industri masih tinggi, bahkan credit at risk-nya pun meningkat. Kinerja UUS lebih bagus daripada BUS. Bagaimana kelanjutan restrukturisasi Bank Muamalat setelah asset swap dengan Dubai Group? Mengapa kinerja perbankan syariah merapuh sejak lima tahun terakhir dan seperti apa hasil kajian “Rating Institusi Keuangan Syariah Versi Infobank 2018”?

SETELAH PEMBIAYAAN GANDA DI MULTIFINANCE. Industri multifinance tumbuh positif, tapi diwarnai pemain-pemain yang kinerjanya rontok. Regulator dan bank sebagai kreditur tak boleh kecolongan lagi dengan praktik multiple financing yang dilakukan oleh perusahaan pembiayaan. Bagaimana nasib kreditur yang memberikan kredit kepada 10 perusahaan pembiayaan yang dicabut izinnya sejak tahun lalu? Bagaimana pula nasib 10 multifinance yang terkena sanksi pembekuan usaha?

Ada 48 bank yang labanya anjlok pada 2017 dan 11 bank tercatat merugi. Tahun ini pertumbuhan kredit masih terhalang, baik dari sisi demand maupun supply.

RATING 128 ASURANSI VERSI INFOBANK 2018. Industri asuransi umum masih mengarungi musim paceklik. Di industri asuransi jiwa, produk unit link tumbuh kalah cepat dibandingkan produk asuransi tradisional. Dalam “Rating 128 Asuransi Versi Infobank 2018” yang mengukur kinerja keuangan pada 2017 hanya 17 perusahaan asuransi jiwa dan 35 perusahaan asuransi umum yang meraih predikat “sangat bagus”. Bagaimana kinerja perusahaan-perusahaan asuransi 2018?

Bank Mandiri tidak lagi menjadi bank terbesar di Indonesia karena posisinya diambil alih BRI. Ada ambisi lain dari Bank Mandiri yang selama 10 tahun berturut-turut menjadi yang terbaik dalam pelayanan menurut Bank Service Excellence Monitor (BSEM) dan tahun ini terlempar. Peta pelayanan prima kembali beralih dari bank pelat merah ke bank swasta yang sebagian besar sudah dimiliki asing. Bagaimana peta pelayanan prima ke depan?

BANK-BANK perkreditan rakyat (BPR) masih bertahan. Namun, tantangan yang dihadapi industri ini makin berat. Masa depan BPR pun mungkin saja terancam. Langkah BPR untuk maju memang seperti teradang batu-batu besar yang ada di semua sisi. Pasar mikro yang selama ini menghidupi lebih dari 1.600 BPR kian sesak lantaran makin banyaknya pemain. Pemerintah melalui program kredit bunga rendah, yakni Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Ultra Mikro (UMi) pelan-pelan seperti menahan laju BPR