Infobank Edisi Maret 1992
Infobank Edisi Maret 1992
Masalah listrik dan telekomunikasi masih menghantui dunia investasi. Satu lagi kendala dunia usalla, setelah dihimpit TMP
Masalah listrik dan telekomunikasi masih menghantui dunia investasi. Satu lagi kendala dunia usalla, setelah dihimpit TMP
Selain inflasi, bertambah Iagi musuh bebuyutan ekonomi, yakni, suku bunga. Banyak pihak berharap otoritas moneter cepat-cepat turun tangan dalam kemelut suku bunga ini. Kontrol pemerintah masih kurang?
DOLAR, DEVALUASI & INFLASI, Rupiah tak pernah bangkit terhadap mata uang asing. Berapa persen uang kita bakal melorot terhadap dolar AS di tahun 1992? Masyarakat masih tetap saja cemas, kendati konsep devaluasi sudah diubah
Bank bakal menjadi komoditi yang gampang remuk. Badai deregulasi mulai memukul bisnis perbankan. Siapa menambah modal dan bank mana yang sempoyongan?
Perang merebut dana masyarakat makin menjadi. Uang nasabah diburu habis-habisan. Bank tak berhenti merayu
Sudah menghadapi masalah berat (capital adequacy, uang ketat dan sumber daya manusia), bank-bank juga dituntut untuk meningkatkan kontribusinya dalam pengembangan usaha kecil. Mungkinkah bank melakukannya?
Sejumlah bank mulai kelibet likuiditas. Masyarakat makin perlu hati-hati dalam memilih bank. Mengapa bank hanya menggenjot kekayaan?
Mencari Bank Idola itu susah, tapi mencari nasabah ideal lebih rumit lagi. Nah, strategi apa yang harus dipakai untuk mengawinkan keduanya?
Meski suku bunga tinggi, toh kredit lewat bank sulit didapat. Bukan impian jika ada kredit tanpa bunga.
Bisnis bank memasuki tahun menentukan. Suku bunga tetap membandel. Padahal bankir kekenyangan likuiditas. Bankir sibuk berbenah diri akibat kredit macet. Janji besar Mooy, rupiah longgar tak terjadi di pasar perbankan.
Bank dihadang kredit macet. Hampir semua bankir berpikir agar tak tergelincir. Masa suram perbankan nasional.
Fungsi Bank Sentral makin tenggelam oleh Gebrakan Menkeu. Kendali moneter "diambil alih" Menteri Keuangan. Mengapa Bank Sentral dimandulkan.