Infobank Edisi September 1991
Infobank Edisi September 1991
Dana murah asal Kredit Likuiditas Bank Indonesia belakangan jadi rebutan. Peran KLBI selama 22 tahun sudah ikut membantu eknomi kecil, malah terdengar cerita sumbang di sana-sini
Dana murah asal Kredit Likuiditas Bank Indonesia belakangan jadi rebutan. Peran KLBI selama 22 tahun sudah ikut membantu eknomi kecil, malah terdengar cerita sumbang di sana-sini
Bank negara memang yang membesarkan konglomerat. Mengapa harus menjadi persero yang memburu keuntungan semata?
Seribu satu macam persoalan yang dihadapi koperasi. Satu di antaranya adalah kering-kerontangnya permodalan. Apa yang harus dilakukan?
Pertumbuhan Lippobank jauh lebih gesit ketimbang BCA. Adu balap antara BCA dan Lippobank kian seru. Kenapa Mochtar Riady sudah siap-siap hengkang dari BCA. Ada "perang dingin" antara Mochtar Riady dan Om Liem?
Jajaran konglomerat Indonesia telah berjaya berkat utang. Kini giliran 120 ribuan pengusaha kecil naik panggung dengan lakon pakjan. Bakal happy ending-kah?
Belum lama ini Kwik Kian Gie membeberkan "mimpi"nya menjadi konglomerat. Dengan licik dan licin, sang konglomerat menjadi milyuner dan dikagumi masyarakat sebagai pengusaha sukses. Kini dunia perbankan, terutama bank-bank baru, juga tengah mengimpikan masa depannya yang aduhai di tengah persaingan yang kian tajam dan terkadang terkesan tak sehat. Mampukah mereka merealisir "mimpi" tersebut?
Pulihnya kehidupan perekonomian nasional janganlah sampai terbelit oleh masalah kecemburuan sosial. Sehingga upaya penerapan demokrasi ekonomi dapat benar-benar bersifat substansial.
Deregulasi mendorong bank pemerintah untuk bertindak makin realistis dan rasional. Sehingga arti agen pembangunan pun diperbarui. Mau kemana bank pemerintah kini?
NU masuk bisnis perbankan, dimulai dari BPR di Sidoarjo, Jatim. Abdurrahman Wahid mentargetkan pendirian 5000 BPR dalam tempo 5 tahun. Pertanda apa kalau kyai sudah main uang?
Dua tahun sudah Pakto berjalan. Sebagian hasil sudah kelihatan. Tetapi bank-bank kini makin memasuki medan yang sangat menentukan.
Keberadaan Cina perantauan di negara-negara Asia Tenggara berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi - menurut ebuah penelitian. Mengapa?
lndustri seks telah jadi boom di seluruh dunia sejak dulu. Omzet bisnis pelacuran resmi di Indonesia tiap tahun lebih dari Rp 250 miliar, belum lagi dari kantong perjudian dan korupsi. Uang panas dari bisnis hitam itu juga singgah di laci bank, dan mungkin mengucur kembali dalam bentuk kredit.