Infobank Edisi Januari 1989
Infobank Edisi Januari 1989
Ekspansi pasar modal internasional telah dipercepat dengan adanya deregulasi pasar modal domestik, dan liberalisasi kontrol devisa secara global.
Ekspansi pasar modal internasional telah dipercepat dengan adanya deregulasi pasar modal domestik, dan liberalisasi kontrol devisa secara global.
Sumberdaya Manusia akhirnya diakui sebagai masalah paling utama oleh dunia perbankan dewasa ini. Sebuah dilema di saat bank-bank "harus" melakukan ekspansi pasar. Bagaimanakah jalan keluar?
Subsidi KE di berbagai negara berbeda-beda. Dan perbedaan paling prinsipal, ditentukan oleh jenis komoditinya. Negara pengekspor barang modal lebih mengutamakan pembiayaan paska ekspor. Sedang yang mengekspor barang primer, lebih memprioritaskan pembiayaan pra ekspornya.
Menteri Perindustrian Ir. Hartanto. S. dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Infobank menguraikan panjang lebar tentang arah kebijaksanaan Departemen Perindustrian dalam pembinaan dan pengembangan berbagai sektor industri sampai Repelita V dan juga bercerita tentang hasil pembangunan industri pada pelita IV.
Kini untuk menangguk dana, banyak yang melirik pasar dana dalam negeri ketimbang menambah utang ke luar negeri. Soalnya tak terjerat fluktuasi kurs, dan bunganya tak banyak berbeda. Mungkinkah menerbitkan obligasi di atas 10 tahun, seperti di negara maju?
Bisnis kartu kredit kian bergairah, hal ini terlihat tidak saja dari indikasi kian banyaknya jenis kartu kredit tapi jumlah masyarakat yang menggunakannya juga kian membengkak. Konon bisnis ini lebih menguntungkan ketimbang kredit perbankan. Bisnis kartu bergengsi ini ternyata tak mudah dan punya resiko tinggi.
Dalam lima bulan pertama tahun 1988, nilai investasi PMDN sudah melangkahi tahun 1986, hal yang sama juga terjadi untuk realisasi investasi PMA. BKPM mentargetkan investasi PMA sebesar tiga milyar dollar AS. Apa kendala dan ranjau-ranjaunya?
Sejak April 1987 lalu, jam kliring retur (pengembalian) di Lembaga Kliring Bank Indonesia Jakarta telah diundur sampai keesokan harinya. Hal ini menunjukkan, bahwa cara kerja manual sekarang sudah tidak lagi memadai bagi kegiatan transaksi dana di perbankan yang volumenya makin besar.
Hasil angket infobank melukiskan, bahwa 43,9% para pemilik uang lebih tertarik memilih deposito sebagai instrumen investasi mereka, padahal yang memilih membuka usaha cuma 6%
Direktur Bank Indonesia, Drs Suyitno Siswowidagdo dalam wawancara Infobank bercerita panjang lebar tentang pola pengawasan BI setelah Pakto
Orientasi baru bank swasta sudah jelas: profesionalisme. Tetapi untuk benar-benar bisa menjadi motor kegiatan ekonomi, ada beberapa syarat lagi. Mampukah bank swasta memenuhi?
Ketua Umum Perbanas, I Nyoman Moena berbicara panjang lebar tentang pasang naik serta pasang surut bisnis bank-bank keluarga